Sabtu, 11 Februari 2012

Inilah Foto Putri Diana Yang Terlihat Horor Di Sebuah Sampul Majalah


Bagaimana anda membayangkan jika Putri Diana masih hidup sampai saat ini. Ia mungkin akan mendampingi sang menantu Kate Middleton berjalan dialtar kebesaran untuk mendampingi putranya bukan. Mungkin itu juga yang terlintas oleh editor ‘Newsweek’ Tina Brown, berharap idenya akan menjadi kejutan dihari ulang tahun Diana ke 50, malah berubah jadi pemicu kritikan pedas dari sejumlah kalangan.
Tina Brown memang punya ide mengesankan untuk menyambut ulang tahun ke 50 mantan ratu Inggris tersebut. Dengan menggambarkan putri Diana seolah-seolah masih hidup dan mendampingi sang menantu. Namun sayangnya hasil gambar yang dimuat disampul ‘Newsweek’ baru-baru ini tidak sesuai dengan yang diharapkan, gambar Diana terlihat horor dan sangat menakutkan.
Selain gambar ini, Tina Brown juga menulis kisah fiksi tentang kehidupan sang putri, jika ia tak tewas bersama kekasihnya, Dodi Al Fayed. Menurut Tina, Diana akan memilih tinggal di New York ketimbang Inggris, rajin botoks, punya Facebook dengan jutaan penggemar, menikah dua kali, dan duduk di barisan depan, di samping, Victoria Beckham dalam gala busana New York’s Fashion Week.
Namun edisi yang akan diluncurkan 1 Juli ini mengundang kontroversi dari sejumlah kalangan. Newsweek kebanjiran kritik. Media Telegraph menyebut foto dalam sampul itu ‘menjijikan’dan menuding Brown sebagai ‘perampok makam’. Sementara, E! Online menulis artikel berjudul ‘Waspada, cita rasa buruk’ untuk mengomentari foto sampul itu. Juga majalah wanita Jezebel berkomentar, ‘konyol’.
Sementara, Lizzie Maning tak mempermasalahkan kreatifitas Brown dalam menciptakan prosa fiksi soal kehidupan Diana, yang membuat merinding justru fotonya. Kritik juga disampaikan blog populer, Cafemom. “Kau menaruh foto perempuan yang meninggal 14 tahun lalu dan membuat cerita soal penampilannya, di mana dia tinggal, apa yang bakal ia lakukan, bahkan merk baju apa yang dia pakai — seperti ia masih hidup saat ini,” tulis Cafemom. “Tak masuk akal, majalah sekelas Newsweek membuang waktu membuat hal seperti itu.”
Tina Brown sendiri sebenarnya bukan orang baru di dunia media. Ia sebelumnya adalah editor New Yorker dan pendiri Daily Beast. Ia dikenal dengan pengamatan tajamnya soal politik Inggris, budayanya, juga kultur di Amerika Serikat.
Atas kritikan itu sendiri, Rabu 29 Juni 2011 kemarin Brown menjelaskan mengapa ia menulis artikel itu, juga alasannya melakukannya. “Aku ingin membuat Diana menjelajah waktu,” kata dia. “Ia akan menjadi perempuan yang luar biasa saat ini.”

Tidak ada komentar: